Entri Populer

Kamis, 02 Juni 2011

Kutukan Casta (Cerpen Gue)





Karya: Dewi Anggraini/07/XII.Ak.3

Casta Widiorama Kusumadiningrat yang biasa di panggil Casta oleh teman-temannya merupakan gadis yang periang,moody,dan pintar walaupun terkadang omongannya di sepelekan oleh teman-temannya di asrama ‘Van De Cook’. Casta merupakan anak dari Tn.Rama dan Ny.Rami yang merupakan perempuan yang ambisius,angkuh,dan serakah.Mereka merupakan pemilik Yayasan Panti Asuhan Melati yang diturunkan secara turun temurun dari keluarga ningratnya itu.Karena Ny.Rami dan Tn.Rama telah wafat dua tahun lalu karena kecelakaan pesawat,maka yayasan itu pun di kelola oleh tante Casta yang bernama Sinsy.
Setiap pagfi Casta selalu ceria dan menyanyikan lagu kesukaannya yang berjudul Mamayukero. Pagi itu ketika semua penghuni asrama masih terlelap di tidurnya kecuali Vina yang merupakan sahabat dekat Casta,Casta pun termenung sendiri di dalam kamarnya yang terletak di sebelah kiri dapur.Entah apa yang ia fikirkan.Tapi nyang terlihat oleh Vina,Casta sedang menggenggam sebuah bat8u berwarna cokelat. Vina pun bertanya padanya, “Batu itu ub\ntuk apa Cas?” tetapi Casta malah menjawab tak tahu.
Seperti biasa tepat pukul 08.00 pagi,Casta pergi mengantar pesanan makanan para pekerja di Jalan Vernon. Seiring jejak kakinya melangkah,Casta terus berfikir dan bertanya Tanya dalam hatinya “Untuk apa aku membawa batu jelek ini?hmmmm…yasudahlah.” berkatalah ia seperti itu sendiri karena bingung untuk apa batu yang ia temukan di sumur kemrin itu ia bawa bawa. “Munkin ini batu keberuntunganku!” Ujarnya. Seiring otaknya berfikir,ia pun bertemu dengan Fernando,salah satu pekerja di sekitar jalan Vernon yang menurut Casta ia adalah lelaki yang sangat tampan.Fernando tersenyum menyapa Casta.Di hati Casta,Fernando adalah lelaki idaman dan impiannya.Setiap malam Casta selalu berdoa semoga Fernando dapat menjadi jodohnya.Mereka terus saling memandang tetapi tak ada satupun kata terucap dari bibir tipis Fernando.Mereka pun meneruskan perjalanan mereka ,Fernando ke arah Vernon sedangkan Casta ke arah tempat para pekerja berkumpul.Sampailah Casta di tempat para pekerja yang memesan makanan.Casta begitu menikmati pekerjaannya setiap hari.Setelah selesai mengantar makanan,Casta segera pulang ke asrama dengan wajah yang sumringah melewati sepanjang jalan Vernon yang indah itu.Tibalah Casta di suatu tiang listrik besar,dimana di bawah tiang itu ada seorang kakek tua yang kelaparan dan menggunakan pakaian kumuh disertai topi yang miring.Casta menghampiri si kakek yang sedang memegangi perutnya karna lapar.”Kakek kenapa,lapar?” Ujar Casta.Sang kakek tidak menjawab dan malah memandangi Casta dengan mata penuh Tanya .Mungkin si kakek memikirkan sesuatu hal yang tak pernah Casta kira.
Casta pun menjentikkan jarinya “Hey Kakek..!!!” .Akhirnya Casta memberikan sang kakek makanan yang sedang di pegangnya,tetapi aneh,sang kakek malah menepis makanan pemberian Casta itu dan sang kakek berkata dengan mata penuh emosi “Kau akan mati!Akan mati dengan keji! Kau terkutuk!”. Sontak Casta terkejut menengar hal yang di cetuskan si kakek.Casta pun lari meninggalkan kakek tua itu menuju ke asrama dengan air mata yang terus berjatuhan di pipi mulusnya yang tembem.Sesampainya di kamar,Casta langsung lari menuju kamarnya dan menutup pintu kamar degan penuh emosi.Vina yang melihat hal itu pun lagsung menghampiri Casta,terus memanggil Casta dari depan pintu kamar Casta tetapi Casta tetap bungkam seribu bahasa.Akhirnya Vina mengumpulkan teman-teman asrama untuk membahas hal ini.Vina menanyakan satu per satu penghuni asrama apa ada yang tahu kenapa Casta tiba-tiba bersikap seperti itu.api tak ada satu pun teman yang mengetahui kenapa Casta begitu.Mereka sama sama berdoa semoga keadaan Casta baik-baik saja.
Malam harinya di asrama,tiba-tiba Fernando datang ke asrama untuk menemui Casta.Memang aneh,biasanya laki laki di larang masuk ke asrama putrid oleh satpam.Tapi ini tidak berlaku bagi Fernando karena Fernando adalah pemilik asrama tempat Casta dan teman temannya tinggal.Dengan menggunakan kemeja biru,Nando sangat terlihat tampan.Dia membawa serangkai bunga matahari untuk Casta.Semua penghuni asrama kaget Fernando datang.Vina menceritakan kepada Fernando bahwa Casta sedang bersikap aneh dan tidak mau keluar dari kamar.Nando pun mencoba mengetuk ketuk pintu kamar Casta,berkali kali ia mencoba tapi Casta masih bungkam seribu bahasa.Dengan kecewa,nando pun pulang.
Karena Vina sudah merasa terganggu dengan sikap Casta,Vina pun segera mengambil langkah untuk mencari tahu kenapa Casta berbuat seprti itu.Vina baru menyadari bahwa perubahan sikap Casta berawal dari ketika Casta menemukan batu berwarna cokelat di sumur dan berawal pula di saat ia pulang mengantar makanan di jalan Vernon.
Esok harinya Vina menelusuri jalan Vernon dan bertanya Tanya kepada orang orang di sekitar sana apakah ada yang meluhat gadis pengantar makanan yang bernama Casta dua hari yang lalu.Vina terus menelusuri dean bertanya Tanya tapi tak satupun orang yang melihat Casta waktu itu.Akhirnya Vina sampai di suatu warung klontong di jalan Vernon,ia menanyakan apa penjual itu melihat Casta dua hari lalu .”Ya,sya lihat.Casta yang selalu ceria itu kan?Dua hari lalu saya lihat dia setelah mengantar makanan ke para pekerja.Dia melewati warung saya ini dan tiba tiba dia terhenti di bawah tiang listrik di sana(sambil menunjuk tiang listrik yang di bawahnya ada kakek tua).Cukup lama dia di sana setelah itu dia tiba tiba pergi meninggalkan sang kakek tua yang bertopi itu dengan penuh tangis. Saya tak tahu mengapa…” ujar sang penjual dengan wajah penuh bingung. Lalu Vina menanyakan nama sang kakek itu,ternyata kakek itu bernama Satandi,dia adalah eks penjaga Panti Asuhan Melati yang merupakan milik orang tua Casta. Vina langsung lari menuju ke tiang besar itu untuk menghampiri sang kakek dan mengorek keterangan dari sang kakek.Akhirnya ia menemui kakek itu,sambil bertanya apakah kakek itu mengenal Casta atau tidak.Kakek itu tetap diam dan masih saja kelaparan.Vina yang kesal pun menunjukkan foto Casta kepada si kakek bertopi miring itu.Aneh,di saat Vina menunjukkan foto Casta,Si kakek raut wajahnya berubah menjadi penuh emosi.Tiga kali Vina melontarkan pertanyaan yang sama kepada si kakek,akhirnya si kakek mengeluarkan kata kata mautnya. “Dia jahat,Ibunya jahat,,,,dia jahat,dia pantas mati dan ku kutuk!!!”. Vina yang tak mengerti apa apa pun bingung dan bertanya Tanya meminta kejelasan dari si kakek. Vina memohon dengan sangat kepada si kakek agar si kakek mau menceritakan maksudnya itu karena perubahan sikap Casta yang berhubungan denganb omongan kekek itu sangat membuat hati Vina sedih dan hancur.Sang kakek yang melihat Vina memohon mohon sambil menangis pun luluh hatinya dan akhirnya menceritakan semuanya. “Saya adalah eks penjaga panti asuhan Melati milik orang tua Casta yang telah tewas dengan tragis.Kau tahu mengapa orang tua Casta meninggal dengan tragis dalam kecelakaan pesawat?Itu karena kutukanku sudah berlaku.” Ujar sang kakek. “Kutukan apa?jelaskan padaku.aku mohon.!!!” Vina memohon pada sang kakek tua. Kakek Pun menceritakannya . “Aku adalah eks penjaga Panti Asuhan Melati Milik Orang tua Casta yang telah meninggal dengan tragis dalam kecelakaan pesawat.Kau tahu kenapa mereka meninggal dengan tragis?Itu semua karena kutukanku untuk keluarga mereka! “Ujar sang kakek. “Kutukan apa kakek?aku tidak mengerti tolong jelaskan padaku.” Vina memohon.

“Dulu ketika saya masih bekerja di Panti itu,banyak hal hal ganjil yang tidak patut terjadi di suatu panti asuhan terjadi dan sering terjadi.Dimana di sana banyak kekerasan dan penyiksaan bagi para penghuni panti yang merupakan anak anak yatim piatu yang tak berdosa.Semua anak anak yang telah di buang oleh orang tuanya itu mendapat perlakuan yang tidak layak.Mereka di wajibkan untuk mencari uang oleh Ny.Rami yang jahat itu dengan cara apapun,baik dengan mengemis maupun dengan cara mengamen.Entah apa yang di pikirkan Ny.Rami sehingga berbuat seperti itu. Padahal ia orang yang kaya.Bahkan suatu hari saya melihat dia sedang menyiksa salah satu anak yang bernama Puguh.Karena Puguh hanya mendapat hasil mengemis yang sedikit Ny.Rami menyiksa dia,memukulnya,dan memotong tangannya dengan keji.Potongan tangan itu di buang dan di kubur Ny.Rami di pekarangan panti.Munkin Ny.Rami menganggap apabila Puguh tidak memiliki tangan kanan lagi,ia akan lebih di kasihani orang.tetapi tidak,akhirnya saat malam hari Puguh meninggal dunia karena tidak kuat menahan rasa sakit. Mulai saat itu saya mengutuk Ny.Rami sekeluarga,mereka akan mati dengan cara yang keji karena saya akan membalas rasa sakit hati para anak anak tak berdosa itu.Dan sekarang kutukan saya telah tercapai ke Ny.Rami.Hahahah!!!!” Ujar sang kakek. Lalu Vina bertanya lagi tentang batu cokelat itu,ternyata batu itu adalah batu milik Puguh yang sering Puguh bawa kemanapun ketika ia masih hidup.Batu itu oleh si kakek di letakkan di sumur belakang asrama van de cook agar kutukannya terhadap Casta akan terwujud seperti yang telah terjadi kepada Nyonya dan Tuan Rama. Vina yang mendengar hal itu pun sontak kaget dan segera meninggalkan sang kakek untuk kembali ke asrama.
Sesampainya di asrama ,Vina melihat Casta sedang memegang tali tambang yang besar yang telah tergantung di pintu kamar Casta.Entah apa yang ada di pikiran Casta saat itu.Saat itu pula Fernando dating untuk menjenguk Casta tetapi kecewa lagi kecewa,Fernando malah melihat Casta yang sedang ingin mencoba gantung diri. Vina pun segera mencegah Casta dengan memegangi Casta agar tidak melakukan hal yang biadab itu. “Casta,kau tak sendiri.!!kutukan kakek itu hanya bualan!!!” Ujar Vina dengan lantang. Casta yang bingung dan menagis itu pun segera menarik tubuh langsingnya dari tali itu dan Casta meminta Vina menceritakan semuanya.Beberapa menit berlalu,Vina Pun selesai menceritakan semuanya dan Casta pun terlihat lebih semangat apalagi saat itu ada Fernando Hose Arta Milano Del Castilo yang sangat ia cintai. “Aku merasa lebih lega,terima kasih kalian telah membuat aku melupakan kutukan bodoh itu,aku sangat bodoh ya,karena telah mempercayai kutukan busuk yang di keluarkan dari mulut tua sang kakek itu.” Ujar Casta dengan senyum penuh kebahagiaan. Vina dan Nando pun tersenyum bahagia pula karena melihat orang yang mereka sayangi kembali ceria. Akhirnya Fernando pun memberikan hadiah kepada Casta,yang di bungkus di dalam kotak merah berpita. Casta pun membuka kotak itu, ternyata isinya adalah bunga yang sempat Fernando akan berikan kepada Casta pada malam beberapa hari lalu. “Bunga ini telah layu,tetapi cintaku tak pernah layu padamu Casta walau kau sempat bertingkah bodoh karena mempercayai KUTUKAN CASTA itu” Ujar Fernando dengan penuh senyum. Akhirnya mereka pun semua berbahagia dan dapat mengambil hikmah dari kejadian ini.




TAMAT








Tidak ada komentar: